*

*

Ads

Senin, 16 April 2012

Ang I Niocu Jilid 006

“Harap Supek tidak mentertawakan kebodohan teecu dan mohon petunjuk,” kata Kiang Liat merendah.

Kini ia merasa tunduk dan takut sekali kepada orang sakti ini yang benar-benar luar biasa sekali ilmu kepandaiannya.

Bu Pun Su sekarang tertawa dan berpaling kepada Han Le,
“Ah, Sute. Benar-benar matamu awas sekali. Dalam setahun sudah dapat menggerakkan pedang seperti itu, ah, kalau dia mempelajari semua ilmu dari Im-yang Bu-tek Cin-keng, aku sendiri takkan mampu melawannya. Kiang Liat, kulihat biarpun kau mempergunakan pedang seluruhnya atas dasar ilmu silat pedang dari keluarga Kiang, namun isinya mengandung tenaga rahasia dari Im-yang Bu-tek Cin-keng. Oleh karena itu, kau memang sudah menjadi murid kami. Hal ini tak boleh kau anggap main-main. Sekali saja kau menyeleweng dan mempergunakan ilmu untuk melakukan kejahatan, biarpun kau berada di tempat yang selaksa li jauhnya, aku sendiri akan mencarimu dan mencabut nyawamu agar ilmu dari kami tidak dipergunakan untuk kejahatan. Mengerti?”

“Teecu bersumpah takkan tunduk terhadap godaan iblis dan nafsu jahat!” kata Kiang Liat sambil mengedikkan kepalanya. Ia benar-benar marah karena ketidak-percayaan supeknya kepada dirinya ini.

“Bagus, akan kita lihat bersama. Kalau benar-benar kau tidak mengecewakan menjadi murid kami, kelak kalau ada jodoh aku sendiri akan menambah satu-dua ilmu pukulan kepadamu. Sute, mari kita pergi dari sini, aku ada urusan penting sekali untuk dibicarakan!”

Setelah berkata demikian, sekali berkelebat Bu Pun Su lenyap dari pemandangan mata Kiang Liat.

“Muridku, berhati-hatilah dan kau cari Song Lo-kai. Sampai bertemu kembali kalau ada jodoh!”

Han Le juga berkata kemudian melompat dan lenyap untuk menyusul suhengnya yang luar biasa itu.

Seperginya kedua orang sakti itu, Kiang Liat lalu berlutut ke arah mereka menghilang. Kemudian ia berdiri dan menarik napas berulang-ulang.

“Hebat… tadinya kukira bahwa kepandaian Suhu sudah tidak ada taranya di muka bumi ini. Tidak tahunya kepandaian Supek Bu Pun Su bahkan jauh lebih tinggi lagi! Aah, sayang sekali aku hanya mendapat kesempatan satu tahun. Kalau aku bisa menjadi murid Supek, alangkah senangnya…”

Kemudian, setelah menyimpan pedangnya, sambil membawa sebatang ranting seperti suhunya, Kiang Liat pergi meninggalkan tempat itu dan menuju ke dusun Sui-chun di mana tinggal Song Lo-kai.

Diam-diam ia merasa tidak enak dan sungkan-sungkan, karena kepergiannya ini adalah untuk menghadapi Song Lo-kai yang mengusulkan pernikahan, padahal ia sama sekali belum memikirkan persoalan pelik ini. Namun, ada juga sedikit keinginan tahu melihat macamnya cucu perempuan dari Song Lo-kai!

**** 006 ****





Tidak ada komentar :