*

*

Ads

Jumat, 14 Desember 2018

Pendekar Sakti Jilid 023

Bukan main terharunya hati Lu Pin mendengar ini. Ia melambaikan tangannya dan ketika Kwan Cu mendekat, menteri tua ini lalu memeluknya dan mengelus-elus kepalanya yang gundul.

Sebagaimana diketahui, Menteri Lu Pin hanya mempunyai seorang putera dan seorang cucunya amat tidak berkenan dalam hatinya. Kini melihat Kwan Cu, timbul sukanya.

“Kwan Cu, marilah kau ikut dengan aku saja ke kota raja. Kau akan kudidik dengan ilmu kesusastraan, dan sungguhpun aku tidak sepandai mendiang gurumu, akan tetapi kau akan berhasil dengan cita-citamu. Kau tinggallah bersama aku, kau kuanggap sebagai cucuku sendiri, Kwan Cu.”

Terharu sekali hati Kwan Cu. Belum pernah ada orang yang sikapnya demikian halus dan ramah tamah kepadanya, apalagi seorang pembesar tinggi seperti Menteri Lu Pin ini.

“Hamba boleh menyebut kong-kong kepada Taijin?”

“Tentu saja, karena dalam pandanganku, kau adalah cucuku sendiri, Kwan Cu.”

Saking girangnya Kwan Cu lalu menjatuhkan dirinya berlutut di depan menteri tua itu dan tak tertahankan pula dua titik air mata mengalir turun ke pipinya yang kurus.

“Kong-kong....” katanya.

Lu Pin juga merasa terharu dan dipeluknya anak itu.
“Kau harus berganti pakaian, cucuku, dan besok kau ikut aku ke kota raja.”

“Tidak, Kong-kong. Tidak sekarang. Biarlah kelak aku akan mencari Kong-kong. Sekarang aku mempunyai tugas lain yang lebih penting.”

“Tugas....?” Menteri Lu Pin membelalakkan matanya. “Kau....? Tugas apa dan dari siapa, cucuku?”






“Tugas yang dipesankan oleh mendiang Gui-lopek, dan tugas itu adalah....” Anak ini menengok ke kanan kiri, kemudian melanjutkan dengan perlahan, “tugas mencari kitab asli Im-yang Bu-tek Cin-keng.”

Kembali untuk ke sekian kalinya menteri tua itu tertegun. Kemudian dia menghela napas.

“Memang kau seorang anak ajaib! Benar-benar kau bocah ajaib! Baiklah, aku tahu bahwa orang-orang aneh seperti Ang-bin Sin-kai dan kau takkan mudah dibantah. Kau pergilah, akan tetapi ingat bahwa aku selalu menanti kau sebagai kong-kongmu!”

Setelah berkata demikian, Menteri Lu Pin lalu memberi bekal sekantong uang emas kepada Kwan Cu, dan memberitahukan An Lu Shan agar semua anak buahnya jangan mengganggu anak ini.

Setelah berpamit dan menghaturkan terima kasihnya, Kwan Cu bersembahyang lagi di depan makam Gui Tin, lalu pergilah anak ini, menuju ke Gua Liang-san untuk mencari simpanan kitab-kitab mendiang gurunya!

**** 023 ****





Tidak ada komentar :